foto: saat kegiatan berlangsung

LPM FREEDOM – UNISBA | Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar bersama United State Soybean Export Council (USSEC) baru saja menggelar seminar bertema “Pullet yang Bagus untuk Produksi yang Optimal” yang bertempat di Aula Tertutup UNISBA pada Kamis (7/9/2023).

Acara ini dipandu oleh Anita Reta Kusuma W., S.IP., M.I.Kom., serta dihadiri oleh Dr. Soebiantoro, M.Si. selaku Rektor UNISBA, H. Hidayaturrahman, SE., MM. selaku Ketua Yayasan Bina Citra Anak Bangsa, Prof. Budi Tangendjaja, PhD. sebagai pembicara seminar, Toha Mashuri dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, serta Dewi Masitoh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar.

Dalam sambutannnya, Hidayaturrahman selaku Ketua Yayasan Bina Citra Anak Bangsa mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun ke-13 terselenggaranya Peringatan Hari Ayam dan Telur, dengan rangkaian acara puncak yang akan digelar pada 14-15 Oktober mendatang.

Lebih lanjut, Soebiantoro, selaku Rektor UNISBA Blitar, menekankan pentingnya pullet dalam meningkatkan produktivitas usaha peternakan ayam.

Budi Tangendjaja menjelaskan bahwa tubuh ayam merupakan "pabrik" yang menghasilkan telur, dan untuk mencapai produktivitas optimal, semua aspek harus disiapkan secara baik. Ia juga menyoroti kebutuhan dasar ayam, seperti pakan, air, perlindungan dari penyakit, hujan, angin, penanganan yang benar, udara, dan manajemen yang baik.

Kita perlu menggunakan catatan agar dapat mengakumulasi apakah pabrik tersebut efisien atau tidak," ujarnya.

"Sekarang setelah 17 minggu, ayam telah mulai bertelur secara terus-menerus, dan berat badannya semakin menurun. Produksi telurnya meningkat, dan ayam yang dulunya dianggap afkir karena berat badannya 2,5 kg, sekarang dianggap afkir jika berat badannya mencapai 2 kg. Hal ini menjadi lebih sulit saat ini," tambahnya.

Selain itu, ia juga membagikan informasi mengenai peningkatan produksi telur dan pertumbuhan ayam yang lebih baik dengan pemeliharaan yang tepat sejak pullet berusia 16 minggu pertama.

Budi menyebutkan bahwa penyediaan pakan untuk pullet memiliki tujuan utama, yaitu memberikan asupan gizi yang memadai untuk memulai produksi telur pada usia tertentu. Hal ini juga mencakup pengaturan ukuran telur, baik yang cepat maupun lambat, menjaga keseragaman berat badan, serta menjaga cadangan tulang struktural dan tulang medullary. Perawatan yang cermat terhadap pullet sangat penting untuk memastikan tidak terjadi kekurangan gizi yang dapat memengaruhi produksi telur.

Penyiapan pakan pullet harus dilatih guna mengembangkan kapasitas konsumsi pakan pada saat bertelur. Hal ini dilakukan dengan cara pemberian periode pakan Developer 10 sampai 16 minggu menggunakan ransum yang diencerkan dengan serat tidak larut dalam jumlah tinggi dan metode pakan menggunakan Teknik pengosongan tempat pakan.

Kualitas pullet memiliki peran penting dalam produksi. Selain itu, perawatan kesehatan juga memegang peran signifikan, mulai dari cara memberikan minum untuk meningkatkan nafsu makan hingga pengendalian pemberian air agar ayam tetap mau makan, tetapi perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan pertumbuhan jamur. Selain itu, perlu disesuaikan pakan sesuai dengan kebutuhan," pungkasnya.

Sementara itu, peserta yang turut hadir dalam seminar ini adalah perwakilan dari mahasiswa UNISBA Blitar, perwakilan SMK 1 Kademangan, perwakilan SMKN 1 Doko, dan perwakilan SMK 1 Plosoklaten, serta tamu undangan yang mengikuti melalui zoom meeting. (te/na)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama