Peresensi : Siti Nurin Muniro - Ilmu Administrasi Bisnis'20

Memerangi ketidakadilan sosial selalu menjadi tema menarik untuk dibicarakan, salah satunya adalah dari aspek hubungan antar jenis kelamin. Dari ketidakadilan ini muncul suatu analisis yang disebut analisis gender, analisis yang menjadi alat gerakan feminisme. 

Buku yang berjudul "Analisis Gender dan Transformasi Sosial" karya Mansour Fakih ini menjelaskan banyak hal terkait gender, analisis gender, ketidakadilan sosial, feminisme, dan transformasi sosial secara rinci. Pokok bahasan dalam buku ini ada tiga bagian, yaitu tentang analisis gender dan ketidakadilan, analisis gender dalam gerakan transformasi perempuan, dan agenda mendesak gerakan feminisme, termasuk tantangan dan strateginya pada masa mendatang.

Bagian pertama, analisis gender dan ketidakadilan dimulai dengan pembahasan tentang perbedaan antara konsep jenis kelamin dan gender. Konsep jenis kelamin merupakan perbedaan manusia secara fisik atau biologis yang sifatnya permanen. Sementara itu, gender adalah karakteristik laki-laki dan perempuan yang dibentuk dan dibangun dalam masyarakat dan karakteristik itu tidak bersifat permanen. Perbedaan gender dapat menimbulkan ketidakadilan gender, seperti marginalisasi perempuan, subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan publik, pembentukan stereotipe (pelabelan negatif), kekerasan dalam bentuk fisik atau mental, beban kerja yang lebih panjang dan lebih banyak serta sosialisasi ideologi nilai peran gender. 

Bagian kedua, analisis gender dalam gerakan transformasi perempuan diawali dengan gerakan feminisme. Gerakan feminisme berangkat dari asumsi dan kesadaran bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan di eksploitasi sehingga harus ada upaya untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi itu. Terdapat beberapa aliran feminisme, seperti feminisme liberal, radikal, marxis, dan sosialis. Meskipun mempunyai gagasan yang berbeda, tujuan dan maksud adanya gerakan feminisme ini adalah memperjuangkan kesetaraan dan hak-hak untuk kaum perempuan, bukan melawan atau ingin menindas kaum laki-laki.

Bagian ketiga, agenda mendesak dan tantangan serta strateginya mendatang. Memperjuangkan keadilan gender dapat dilakukan melalui upaya jangka pendek melalui program aksi yang melibatkan perempuan dan upaya jangka panjang melalui kampanye kesadaran kritis dan pendidikan umum masyarakat untuk menghentikan berbagai bentuk ketidakadilan gender. 

Gerakan feminisme di Indonesia terbagi dalam tiga dasawarsa. Pertama, selama tahun 1975-1985 hampir semua aktivis LSM menganggap masalah gender bukan masalah penting, bahkan banyak yang melakukan pelecehan. Kedua, pengenalan dan pemahaman dasar tentang analisis gender beserta isunya yang menjadi masalah pembangunan. Tantangannya adalah kajian agama yang patriaki. Ketiga, masalah ketidakadilan gender telah mencapai puncak dinamikanya dan selanjutnya mulai dirasakan adanya persoalan yang ditimbulkan dan harus dihadapi. Strategi yang diusulkan adalah mengintegrasikan gender ke dalam seluruh kebijakan dan program berbagai organisasi dan lembaga pendidikan, serta menjalankan strategi advokasi.

Penjelasan dalam buku ini dituliskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Meski terdapat beberapa bahasa atau istilah yang sulit dimengerti dan masih memerlukan bantuan KBBI. Buku ini cukup baik dijadikan langkah awal untuk memahami konsep kesetaraan gender. Namun harus dibarengi dengan pemahaman mengenai aspek-aspek terkait, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. 

Judul Buku : Analisis Gender dan Transformasi Sosial 
Penulis : Mansour Fakih 
Penerbit : INSISTPress
Cetakan : ke-13, September 2008
Tebal : xxi + 192 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 9793457937 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama