foto : istimewa
Aku lepas sebentar
Mimpi– mimpi
Dalam dekapan ringkuh sang bunda
Menghangat melebur dalam rindunya
Serupa denting nada klasik mengiringi
Warna itu
Jingga merekah
Dalam jajaran candi keabadian

Pusaka semesta

Tadi sore
Kulihat candi-candi bersajak apik dan bertanya “mengapa kau pulang?”
Lanjutnya

“dengan siapa kau memoles bibirmu dan matamu serta geraian rambut itu?”

Ada pertanyaan lain yang mengucur bak air dingin belahan bumi selatan
Candi-candi dan yupa yang mengeja diksi dalam naungan tatapan mewakili kawannya

Ku gigit bibir bawah dan berkata
“tak rindu kah kau dengan percikan suara air di sawah?”

“ Dengan rahim kau tertanam?”
“ Dengan pusaka semesta paling abadi dan luhur dalam doa”
“Aku Rindu Bunda”



Ditulis oleh Sekar Cahya Nurani
Mahasiswa Prodi Manajemen Fak. Ekonomi
Universitas Islam Balitar





Post a Comment

Lebih baru Lebih lama