foto : saat pemberian materi tentang media tanam
LPM FREEDOM - UNISBA | Himpunan Mahasiswa Program Studi Agroteknologi (Himagrotek) menggelar kegiatan pembuatan media tanam organik di dalam polybag guna menghadapi sempitnya lahan pertanian, serta melakukan langkah pengawetan olahan tanaman herbal.

Kegiatan itu dilakukan puluhan mahasiswa Agroteknologi bersama Omah Sehat Mapan Plantzone, bertempat di Desa Butun, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Sabtu (27/2/2021).

Ketua Himagrotek, Ahmad Rozy Alfandy menyebutkan, pelaksanaan kegiatan itu menjadi penting untuk terus melakukan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang selama ini ada. Dikatakannya sangat banyak SDA yang belum pernah digunakan untuk media tanam, padahal manfaatnya sangat banyak bagi tanaman.

"Saat ini banyak orang yang tidak mengetahui manfaat cocopeat, arang sekam, tanah di bawah pohon bambu, serta kompos," ucapnya.

Selain itu yang penting, kata Rozy, dirinya mencoba menerapkan prinsip urban farming yakni salah satunya bertanam dengan media tanam organik dalam polybag. Hal itu dilakukan mengingat saat ini lahan yang digunakan untuk bertani di daerah perkotaan semakin sempit, sehingga perlunya menerapkan urban farming sebagai salah satu solusi.

Mahasiswa yang berasal dari Situbondo ini meneruskan, setiap mahasiswa yang mengikuti kegiatan diharuskan melakukan pencampuran media tanam organik dengan komposisi yang pas dengan arahan langsung Feryan Herma Fauzi yang menjadi narasumber dalam acara tersebut.

foto : praktek pengolahan media tanam
"Alhamdulillah, kawan-kawan sangat bersemangat dalam melaksanakan kegiatan ini. Mereka mengikutinya dengan seksama dan memahami secara baik, meskipun nuansa kegiatannya begitu santai," terang nya.

Rozy menambahkan, setelah melakukan pembuatan media tanam organik di dalam polybag, kemudian setiap mahasiswa diajarkan cara membuat ekstraksi tanaman herbal kunyit, agar setelah diekstraksi, kunyit tersebut bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.

foto : saat pembuatan ekstrak kunir
"Cara-cara seperti ini sangat diperlukan, terlebih tanaman herbal manfaatnya sangat banyak bagi kesehatan, bahkan juga mempunyai nilai jual yang tinggi apabila diperjualbelikan," tambahnya.

Sementara itu, Feryan Herma Fauzi, yang sekaligus pemilik Omah Sehat Mapan Plantzone menjelaskan, kegiatan ini mengajarkan kepada kita untuk tertib dan detail dalam mengerjakan sesuatu. Dikatakannya, hal ini mungkin yang pas dilakukan oleh mahasiswa dari Himagrotek Unisba Blitar, agar bisa mengatur segala hal dalam bertani.

"Mulai dari manajemen media tanam, panen harian, produksi terukur disesuaikan dengan kebutuhan dan pengamatan. Masa jeda lahan budidaya yangg intens dilakukan untuk kenyamanan tumbuh kembang tanaman," jelasnya.

Petani muda yang juga akrab disapa Gandhu ini menambahkan, para petani saat ini sering kali tidak mengetahui harga pokok produksi (HPP) satu polibag, serta beratnya. Selain itu, jarang sekali yang menghitung kebutuhan media tanam satu polibag serta air dan nutrisinya.

"Ketika kita mengenal komposisinya, serta semua terakumulasi dengan baik dan tertib kita akan menjadi petani cerdas," pungkasnya. (bv/ab)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama