LPM FREEDOM UNISBA | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK (FISIP) UNIVERSITAS ISLAM BALITAR (UNISBA) baru saja menggelar Forum Kemisan episode 2 dengan mengambil tema "Transformasi Sosial, Budaya, Politik, dan Teknologi di Era Digital" yang dilaksanakan di Aula Majapahit pada Kamis (29/03/2024).

Pada forum kali ini dihari oleh mahasiswa serta jajaran dosen yang mengulik perihal pentingnya pemahaman transformasi dan pemilu di masyarakat saat ini. Acara ini dipandu oleh Jalu Sora Wicitra,S.AP., M.AP selaku dosen Ilmu Administrasi Negara UNISBA dengan dua narasumber yaitu Muhammad Nasyirudin,S.Ag.,MM selaku Dosen Sosiologi UNISBA dan Novi Catur Muspita, S.Pd.,M.SI selaku Kaprodi Sosiologi UNISBA.

Eko Adi Susilo, SE.,MM. selaku Kaprodi Administrasi Publik berkesempatan membuka forum dan menuturkan bahwa forum kemisan dapat menjadi contoh prodi yang lain atau mahasiswa yang mempunyai bakat di bidang tertentu yang dapat bermanfaat untuk warga seluruh warga kampus UNISBA Blitar.

Dihadapan peserta forum, Nasyirudin menyampaikan materi perihal "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pemilu 2024" yang membahas soal penyelenggaraan pemilu dan juga teknologi yang digunakan yang masih belum terealisasikan dengan sempurna.

"Tatangan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemilu 2024 ada 2, yakni yang pertama kesiapan sumberdaya manusia dan yang kedua adalah lemahnya analisis," paparnya.

Ia menuturkan bahwa pada surat suara calon legislatif DPR RI dinilai kurang baik di karenakan tidak adanya foto calon legislatif.


Foto bersama Forum Kemisan

Lebih lanjut, Novi menyampaikan materi perihal transformasi sosial, budaya, politik, dan teknologi di era digital. Ia juga membahas secara detail tentang pengertian transformasi, kekurangan dan kelebihan hingga pengaruh transformasi pada masyarakat Indonesian di era digital ini. 

"Contoh tantangan dari transformasi budaya yang sedang marak terjadi di Indonesia diantaranya adalah maraknya budaya barat dan drama Korea dan dampak buruk yang marak dikalangan remaja seperti friends with benefit," jelasnya.

Ia juga menuturkan bahwa kebudayaan daerah dan kebudayaan lokal semakin berkurang dan tergeserkan oleh budaya asing.

"Cara mengatasinya tranformasi salah satunya adalah menjaga budaya lokal sebagai bentuk rasa cinta tanah air dan mengurangi munculnya tranformasi di Indonesia," paparnya.

Harapan dari acara ini adalah untuk mengajak peserta forum untuk menjaga budaya lokal dan juga menjaga demokrasi pemilu yang diadakan di negara Indonesia ini. (RR/LN)

Post a Comment

أحدث أقدم