Peresensi : Dwi Lailatus Saadah - Manajemen '20

Apa yang terjadi di perempatan ketika lampu berwarna merah? Penodong terkadang memanfaatkan warna merah itu, mereka menyodorkan golok-golok mereka untuk merampas benda berharga para pengendara mobil. Anak-anak penjual koran memanfaatkan warna merah itu. Pengemis menyodorkan tangan-tangan mereka ke dalam jendela mobil yang terbuka waktu lampu itu berwarna merah. Para pejalan kaki menyempatkan diri untuk menyebrang saat itu. Dan masih banyak lagi yang terjadi di perempatan ketika lampu berwarna merah. 

Sebuah novel yang menceritakan mengenai sisi lain kehidupan pengemis di ibukota, mengenai bagaimana cara mereka bertahan hidup dengan modal meminta-minta di perempatan jalan saat lampu berwarna merah. Bagi mereka ketika lampu berwarna merah, itu berarti satu harapan mereka telah tiba. 

Berawal dari Basri yang kabur dari rumahnya untuk pergi ke Jakarta demi impiannya, melihat Monas secara langsung, ia nekat menjadi penumpang gelap di sebuah kereta menuju Jakarta. Namun sesampainya disana ia tak tau apa yang harus dilakukan, sampai akhirnya ia bertemu dengan Pipin, seorang anak yang berkaki buntung namun memiliki sejarah hidup yang panjang, sampai akhirnya ia menjadi seorang pengemis jalanan. 

Tak hanya menceritakan mengenai kehidupan Pipin dan Basri, novel ini juga menghadirkan sosok Kartijo, ayah Basri,  yang juga pergi ke ibukota untuk mencari anaknya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang sopir, Sutrisno namanya, yang nantinya akan membantunya mencari Basri di ibukota. 

Novel ini juga membawa kita untuk melihat realistisnya kehidupan di ibukota. Melihat mereka-mereka yang tidak beruntung menjadi peminta-minta di jalanan ataupun mereka yang tinggal di gubuk-gubuk pinggir rel kereta. 

Hamsad Rangkuti sendiri dikenal sebagai seorang penulis yang hiper-realis, dimana ia menceritakan seolah begitu nyata dan sangat dekat dengan mata kepala kita. Tak heran jika novel ini pernah menjadi salah satu pemenang sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta (DKJ, 1981) yang diterbitkan secara bersambung di Harian Kompas (1981) dan diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul yang sama di tahun 2016. 

Judul : Ketika Lampu Berwarna Merah
Penulis : Hamsad Rangkuti
Penerbit : Diva Press
Cetakan pertama : Mei, 2016
Ukuran : 14 x 20 cm
Tebal : 228 hlm
ISBN : 978-602-391-148-6


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama