Dekan FISIP Unisba Blitar, Drs Hery Basuki.,MM

LPM FREEDOM - UNISBA | Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Drs Hery Basuki.,MM menyambut dengan baik antusiasme yang ditunjukkan oleh mahasiswa dalam mengikuti organisasi di dalam kampus.

Menurutnya, organisasi di dalam kampus dapat digunakan untuk kancah belajar berpolitik bagi mahasiswa. Hal itu tidak dapat dipungkiri, pasalnya berpolitik merupakan hal yang sangat penting.

"Dalam arti, mahasiswa belajar berorganisasi di mana mereka berada," katanya, Sabtu (20/2/2021)

Dekan yang juga pernah menjadi anggota DPRD selama dua periode ini menjelaskan, politik jangan diartikan secara sempit. Kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemudian memiliki kepedulian terhadap masa depan negara, juga bagian dari berpolitik.

"Politik itu jangan diartikan harus menjadi DPR, pemimpin partai, ataupun pemimpin organisasi," jelasnya.

Mengutip dari tulisan LPM FREEDOM pada (20/10/20), Dekan FISIP ini juga menjelaskan, mahasiswa harus melek politik, meskipun tidak menjadi anggota partai politik. Cara berpolitik seorang mahasiswa di kampus, bisa dimulai dengan menjalani aktivitas yang sudah diprogramkan. Salah satu yang disediakan kampus, lewat organisasi intra kampus.

Menyikapi hal tersebut, salah satu mahasiswa semester 3 Prodi Manajemen, Hendri Budi Santoso mengatakan, pentingnya mengikuti organisasi, terutama di dalam kampus, dengan begitu setiap mahasiswa bisa berinteraksi dengan orang lain di dalam maupun di luar kampus.

"Kita bisa mengenal setiap mahasiswa dari beragam latar belakang, yang terpenting kita tetap bisa mengambil nilai positif organisasi dalam kampus yang kita ikuti," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unisba Blitar, Elsa Febiola mengungkapkan, bahwa belajar berpolitik di dalam kampus itu bukan yang politik praktis. Melainkan, cara berpolitik mahasiswa yakni dengan cara politik pembangunan di dalam kampus.

"Yang mana itu sesuai dengan nilai-nilai idealisme, nasionalisme, dan patriotisme yang dikandung," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dengan berpolitik. Sebagai manusia pasti mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Di sektor manapun saat melibatkan kepentingan, pasti juga sedang berpolitik. (bv/red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama