LPMFREEDOM - Unisba | Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil di Universitas Islam Balitar (UNISBA) Blitar dipastikan masih akan menggunakan metode daring seperti semester sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Jeka Widiatmanta selaku Kepala Bagian Akademik UNISBA Blitar.

Jeka mengatakan, hal ini karena adanya pandemi COVID-19 sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan secara tatap muka. 

"Jadi karena kondisinya masih pandemi Covid ya, jadi semuanya dilaksanakan secara online," katanya saat dietemui Senin (18/01/21).

Jeka menjelaskan bahwa pelaksanaan UAS ini nantinya akan dilakukan pada 1-13 Februari sesuai dengan jadwal kalender akademik. Ia juga menuturkan bahwa pelaksanaan ujian ini nantinya akan diatur oleh masing-masing fakultas sedangkan penjadwalannya menyesuaikan dari masing-masing prodi. 

"Jadi mungkin akan disampaikan ke mahasiswa sendiri dan jadwalnya akan disampaikan secara online," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa syarat agar para mahasiswa dapat mengikuti pelaksanaan ujian ini adalah terdaftar sebagai mahasiswa aktif dan menyelesaikan proses administrasi keuangan serta menyelesaikan kegiatan akademik dengan persentase keikutsertaan minimal 80%.

"Bila ada mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan, utamanya kegiatan akademik yang masih dibawah 80%, nantinya akan diatur oleh masing-masing fakultas agar kekurangan tersebut dapat terpenuhi," jelasnya.

Lebih lanjut, ia berpesan agar para mahasiswa tetap aktif mengikuti kegiatan pembelajaran meskipun menggunakan metode online. 

"Sebetulnya saya beri kesempatan bahwa mahasiswa harus memiliki kemauan untuk belajar secara mandiri, itu mungkin permasalahan di kita ya. Jadi belajar tanpa harus disuruh seperti itu harapan saya," tandasnya.

Di sisi yang lain dari kacamata mahasiswa. Dila Marita mahasiswa semester 1 Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi menganggap pelaksanaan UAS secara daring kurang efektif. Hal ini karena pelaksanaan pembelajaran daring sering terkendala jaringan yang bermasalah. 

"Masalah pada sinyal koneksi internet yang tidak stabil membuat kita kesulitan melakukan perkuliahan terutama UAS." jelas Dila, ketika dikonfirmasi LPM FREEDOM melalui sambungan telepon.

Namun dirinya juga tidak menampik, jika pelaksanaan UAS secara tatap muka dapat memicu penyebaran COVID-19.

Lain halnya dengan pendapat Dwi Ahmad, mahasiswa semester 1 Prodi Agribisnis. Menurutnya keputusan UAS daring sudah sangat tepat dilaksanakan untuk mencegah penyebaran COVID-19. 

"Sudah tepat, untuk menjaga para mahasiswa karena beresiko terpapar COVID-19 saat menuju ke kampus," katanya. (bm/ab)

Post a Comment

أحدث أقدم