LPM Freedom – Unisba | Mendekati pemilihan kepala daerah secara serentak, dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) UNISBA Blitar mengharuskan mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi kali ini. Baik kota maupun kabupaten Blitar sendiri, akan memilih pemimpinnya masing-masing, pada (9/12) mendatang.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Drs. Hery Basuki, MM selaku Dekan FISIP UNISBA mengatakan bahwa politik itu amat sangat penting. Sebab dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari persoalan politik. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghindari politik.
"Sebagai bukti ketika manusia lahir saja butuh ditolong oleh Rumah Sakit, Puskesmas, ada tarif ketika melahirkan, sampai mereka nanti dewasa. Sampai mati pun, ada campur tangan pemerintah negara," katanya.
Ia menjelaskan pemerintah negara itu sebagai pembuat produk politik. Sedangkan peraturan yang kemudian dibuat kemudian adalah produk politik atau public policy. "Semua aturan yang mengatur kehidupan sosial, itu adalah produk politik," tandas dari mantan anggota DPRD yang pernah menjabat dua kali itu.
Ia menambahkan, mahasiswa harus melek politik, meskipun tidak menjadi anggota partai politik. Cara berpolitik seorang mahasiswa di kampus, bisa dimulai dengan menjalani aktivitas yang sudah diprogramkan. Salah satu yang disediakan kampus, lewat organisasi intra kampus.
"Jadi caranya bagaimana organisasi itu ditaati oleh mahasiswa. Mahasiswa itu calon pemimpin. Akan lebih bagus kalau mereka aktif," tambahnya.
Terkait banyaknya tudingan bahwa politik itu kotor. Dirinya membantah hal tersebut. "Jadi gak bener kalau selama ini, politik itu kotor, itu saya sangat tidak setuju. Di dalam kuliah ilmu politik saya jelaskan, itu praktek politik orang yang tidak pernah belajar ilmu politik," pungkasnya.
Di sisi lain, setali tiga uang Dicky Fadila yang merupakan mahasiswa Agroteknologi UNISBA sependapat dengan pernyataan Dekan FISIP tersebut.
Menurutnya politik itu penting, ia beralasan keberadaan politik bisa menjadi solusi atas permasalahan yang ada. "Dengan politik masalah-masalah yang dihadapi dihadapi dapat terselesaikan dengan mengeluarkan kebijakan konkret yang jelas," tutur mahasiswa semester 5 itu.
Ia menambahkan, bahwa kebijakan yang dibuat oleh orang yang terlibat politik harus tepat sasaran. "Setiap aturan harus tidak ada pihak yang dirugikan, dan dijunjung tinggi untuk mengutamakan keadilan," tutupnya.
Di tempat terpisah, Sugeng Hariono mahasiswa teknik sipil mengatakan penting atau tidaknya politik itu fifty-fifty. Ia beranggapan yang terjun secara langsung adalah para pengusaha, serta pejabat. Mahasiswa, petani, maupun sangat sulit untuk berperan secara langsung.
Masih Sugeng, politik itu sebagai suatu pemikiran seseorang untuk mengubah, mempertahankan atau menyaingi sesuatu. "Hal itu berguna untuk mencapai tujuan yang diinginkan," jelas mahasiswa yang sekarang duduk di semester 2.(mt/at)
إرسال تعليق